Kamis, 29 Januari 2015

Militer Indonesia Masih Diperhitungkan Dunia


Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asean yang masuk dalam daftar kekuatan militer terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia dinilai lebih baik dari Australia.

Sebuah lembaga pengamatan militer internasional merilis daftar peringkat negara-negara dengan kekuatan militer di dunia, Rabu (19/2/2014).

Dalam daftar yang dirilis Global Fire Power itu, Indonesia duduk di peringkat 19 dari 20 besar kekuatan militer di seluruh dunia.

Selain kepemilikan tentara dan persenjataan darat, laut dan udara, faktor geografis dan sumber daya alam juga menjadi kriteria penilaian dalam menyusun peringkat.

Namun, kepemilikan senjata nuklir tidak dihitung dalam indeks pemeringkatan.

Dari indeks itu didapatkan hasil, posisi pertama ditempati oleh AS, disusul oleh Rusia, China, India dan Inggris Raya.

Hal menarik dalam pemeringkatan ini adalah posisi Australia, negara yang belakangan sedang bersengketa dengan Indonesia, yang berada persis di bawah Indonesia.

Berikut adalah daftar lengkap 20 negara dengan kekuatan terbesar di dunia menurut Global Fire Power (PwrIndx: Power Index):


1. USA PwrIndx: 0.2208
2. Russia PwrIndx: 0.2355
3. China PwrIndx: 0.2594
4. India PwrIndx: 0.3872
5. United Kingdom PwrIndx: 0.3923
6. France PwrIndx: 0.4706
7. Germany PwrIndx: 0.4899
8. Turkey PwrIndx: 0.5171
9. South Korea PwrIndx: 0.5536
10. Japan PwrIndx: 0.5581
11. Israel PwrIndx: 0.5887
12. Italy PwrIndx: 0.5991
13. Egypt PwrIndx: 0.6122
14. Brazil PwrIndx: 0.6663
15. Pakistan PwrIndx: 0.7369
16. Canada PwrIndx: 0.7432
17. Taiwan PwrIndx: 0.7564
18. Poland PwrIndx: 0.7565
19. Indonesia PwrIndx: 0.8008
20. Australia PwrIndx: 0.8253

Senjata Khas Suku Dayak


suku dayak adalah adalah nama yang oleh penduduk pesisir pulau Borneo diberi kepada penghuni pedalaman yang mendiami Pulau Kalimantan (Brunei, Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak, serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan). Ada 5 suku atau 7 suku asli Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, Paser, Berau dan Tidung Menurut sensus Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu suku Banjar, suku Dayak Indonesia (268 suku bangsa) dan suku asal Kalimantan lainnya (non Dayak dan non Banjar). Dahulu, budaya masyarakat Dayak adalah Budaya maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan "perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.

Ada yang membagi orang Dayak dalam enam rumpun yakni rumpun Klemantan alias Kalimantan, rumpun Iban, rumpun Apokayan yaitu Dayak Kayan, Kenyah dan Bahau, rumpun Murut, rumpun Ot Danum-Ngaju dan rumpun Punan. Namun secara ilmiah, para linguis melihat 5 kelompok bahasa yang dituturkan di pulau Kalimantan dan masing-masing memiliki kerabat di luar pulau Kalimantan












Senjatanya Antara lain 
:Mandau adalah senjata tajam untuk ber parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.


Mandau berasal dari asal kata "Man" salah satu suku di china bagian selatan dan "dao" yang berarti golok dalam bahasa china.

Suku Dayak dengan senjata Mandaunya terkenal kejam dan ahli dalam peperangan, kelompok klan mereka melawan bangsa-bangsa lain yang datang ke pulau kalimantan, termasuk bangsa Melayu dan Bangsa Austronesia, karena seringnya peperangan antar klan dan bangsa-bangsa yang datang ke pulau kalimantan, Pedang mandau menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang tajam dan digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya (adat Pengayauan suku Dayak) hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki daerah mereka. Hingga sampai dengan sekarang Mandau menjadi sebutan nama sebuah senjata adat asli Pulau Kalimantan.







 
Sumpit atau Sipet bagi masyarakat Dayak sudah tidak asing lagi. Sumpit di sini sebagai senjata khas Kalimantan yang digunakan untuk berburu binatang pada zaman dulu. Sumpit ini dilengkapi dengan anak sumpit dengan bentuk bulat dan berdiameter kurang lebih dari 1 cm. Anak sumpitnya (damek) terbuat dari bambu yang salah satunya berujung kerucut dan dari bahan kayu bermassa ringan (dari kayupelawi).Ujung atas ada tombak yang terbuat dari batu gunung yang diikat dengan rotan dan telah di anyam. Bentuk dan bahannnya mempegaruhi kecepatan dan arah lesatan anak panah, karena berfungsi agar anak sumpit melesat dengan lurus atau sebagai penyeimbang saat lepas dari buluh.




Bedel lantak adalah senjata untuk berburu binatang liar di hutan dan pengaman diri dari serangan binatang buas sewaktu bekerja di ladang. Senapan ini bentuk gagangnya besar dan panjang, dibuat dari kayu dan larasnya dari pipa besi. Pelatuknya terbuat dari besi yang dipasang pada sisi gagang, ujung atas dan tengah gagangnya diberi gelang besi sebagai penguat dudukan laras. Pada bagian bawah laras disisipkan besi kawat seukuran panjang laras sebagai pembersih lubang laras dan pemadat mesiu. Peluru senapan berupa potongan-potongan kecil timah hitam dan mesiunya dibuat dari bubuk arang dicampur dengan sendawa.


Sniper SPR-2, buatan PINDAD. Ditakuti Dunia, karena mampu tembus dinding Tank.


Pindad, produsen alat-alat militer asli kebanggaan Indonesia baru-baru ini memamerkan peralatan tempur baru di ajang Indo Defense 2014 Expo & Forum yang diselenggarakan oleh Kementrian Pertahanan, dan salah satu senjata yang mendapat perhatian adalah senapan sniper SPR-2. Salah satu kelebihan senjata sniper ini antara lain mempunyai peluru yang menembus kendaraan lapis baja termasuk tank.

Kelebihan itulah yang membuat banyak negara maju merasa takut dengan kemampuan senjata sniper ini, selain itu kelebihan lain dari sniper SPR-2 adalah pelurunya mampu menembus jarak sekitar 2 km. Hal itu juga ditegaskan oleh Humas Pindad, Sena Maulana.

Peluru yang digunakan pada sniper SPR-2 ini adalah peluru anti material 12,7 mm yang akan terbakar dan kemudian meledak setelah menembus material. Sniper SPR-2 ini juga digunakan oleh pasukan elit khusus Kopassus dan Kavaleri.

Sejarah Senapan Mesin ( gatling gun )



Gatling Gun dianggap sebagai pelopor senapan mesin pertama di dunia. Keganasan senjata pembunuh ini telah teruji pada saat perang saudara Amerika pada abad ke-18. Uniknya, orang yang menciptakan senjata mematikan ini bukan dari kalangan ilmuwan atau saintis, tetapi seorang dokter gigi yang bernama Richard Jordan Gatling.


Richard lahir 12 September 1818 di Hertford County, sebelah utara Carolina, AS. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga petani dan inovator. Selain ahli di bidang pertanian, ayahnya juga termasuk orang yang kreatif dalam bidang penemuan.

Dalam kehidupannya, Richard termasuk orang yang beruntung pada masa itu, Orang tuanya memiliki status ekonomi yang cukup mapan dan menikmati pendidikan inlelektual di bangku sekolah. Bahkan sebelum lulus kuliah, ia berhasil menciptakan sekrup untuk baling-baling yang digunakan unluk kapal uap.

Pada 1850, ia berhasil mendapatkan titel setelah lulus dari universitas kedokteran Ohio, sebagai dokter gigi. Meski demikian, ia tidak tertarik untuk mengamalkan ilmunya. Minat di bidang penemuan begitu kuat sehingga memotivasinya untuk terus menciptakan penemuan baru. Tekad yang kuat itu berbuah manis. Dari tangan kreatifnya pun banyak menghasilkan penemuan yang lebih kepada kepentingan publik. Salah satunya alat pembersih bulu domba menggunakan uap.


Menciptakan Gatling Gun
Pada tahun 1861, perang sipil di Amerika Serikat pecah. Perang saudara ini melibatkan sekelompok warga dari negara bagian yang ingin memisahkan diri dari negara AS. Perang yang menimbulkan banyak korban menarik perhatian Richard untuk menciptakan sesuatu. Ia begitu prihatin setiap harinya para prajurit berangkat ke garis depan peperangan hanya unluk kemudian kembali dengan kondisi cacat, sakit, atau mati.


Lalu, Richard berinisiatif untuk menciptakan suatu benda yang dapat "meringankan" penderitaan perang atau bahkan mengakhiri perang itu sendiri. Richard berpikir bahwa banyaknya prajurit yang terluka alau mati di medan perang dapat dikurangi jika ia berhasil membuat suatu "alat pembunuh" yang lebih efektif. kemudian menggambarkan hasil rancangannya, namun hasil rancangannya ini baru ia patenkan pada 9 Mei 1865. Setelah melakukan beberapa kali percobaan, pada 1861, ia berhasil menciptakan senjata yang diberi nama Gatling Gun yang berarti senjala mesin beral yang memiliki beberapa barel berputar dan diputar oleh putaran tangan. Bentuk dan ukurannya hampir sebesar meriam kanon dan biasanya menggunakan roda untuk memudahkan pengangkutan senjata ini.


Senjata ini dapat menembakkan 200 peluru per menit.Senjala tersebut harus dapat dioperasikan oleh beberapa orang saja, namun efektivitasnya sama dengan ratusan prajurit dengan senjata biasa. Ia berharap pada akhirnya jumlah prajurit yang maju ke medan perang dapat dikurangi. Dengan senjata barunya yang dahsyat itu, Richard juga berharap agar berbagai pihak yang bertikai menjadi sadar akan buasnya peperangan sehingga terdorong untuk mengambil jalan perdamaian.


Untuk menjual senjata secara resmi, pada 1862. ia mendirikan perusahaan The Gatling Gun di Indianapolis, Indiana. Meskipun demikian, usahanya ini tidak menarik minat pemerintah AS. Bahkan, pemerintah AS secara tegas menolak untuk membeli senjala ini. Sebab, senjata yang bisa membunuh banyak orang tidak praktis dalam hal mekanisme penembakan disebabkan tidak memiliki pelatuk. Selain itu, senjata buatan Richard terlalu berat untuk disiapkan secara cepat dalam medan tempur. Bahkan dengan peningkatan rancangan, senapan Galling tetap tidak memiliki pelatuk dan memiliki berat 41 kg.

Meskipun begitu, seorang jendral Unionis Benjamin Butler tertarik untuk menggunakan senjata mesin. Ia pun memerintahkan anak buahnya untuk membeli dua belas dan menggunakannya dalam Pengepungan Petersburg. Pada saat debut senapan ini, para prajurit dari kedua belah pihak terkejut oleh kekuatan dan daya rusak senjata ini. Senjata ini kemudian digunakan secara terbatas oleh Angkatan Bersenjata Unionis pada saat akhir perang.


Kian canggih

Karya Richard ini melampaui zamannya. Senjata model Galling Gun yang dide- sain pertama kali tahun 1861 semakin canggih. Pada pertengaban abad ke-20, senjata mesin mini model Galling yang lebih canggih yang dipakai tentara Amerika Serikat di Perang Vietnam. Kemudian senjata Galling Gun diadaptasi oleh helikopter jenis UH-1 Huey.

Senjata ini mencapai kematangan sebagai sistem persenjataan semasa peperangan di Vietnam. Gatling Gun memberikan kadar tembakan melebihi 6.000 tembakan peluru per menit (rounds per minute). Istilah senapan Gatling masih sering digunakan sekarang ini untuk menunjuk kepada meriam dengan barel berputar seperti meriam auto M61 Vulcan 20 mm.
Pada tanggal 26 Februari 1903, Dr. Richard Jordan Gatling meninggal di rumah adik perempuannya. Ia meninggal karena usianya yang sudah tua. Di sebagian besar literatur, senjata yang dirancang Richard ini merupakan salah satu senjata mengerikan yang ditakuti pada masanya.

Contoh Senapan mesin (Gatling Gun) di masa sekarang gan :



kenalin

Haloo gaes
kenalin namaku Devina Tiara Christy Tempat Tanggal lahir di Pekalongan, 19 November 2000 Umurku sekarang  masih 14 tahun. Murid SMPN 2 Pekalongan duduk di kelas IXB (paling kanan nomer 2 dari depan). Hobinya dengerin musik (apa aja yang enak didengerin) hobi lainnya suka gonta - ganti maklum masih labil getoh). Segini dulu ya perkenalannya. Salam kenal :)